Ledok

Para wisatawan yang berkunjang ke Nusa Penida tidak semata-mata hanya melihat keindahan alam bawah lautnya tetapi mereka juga mempelajari kebudayaan yang ada di Nusa Penida. Mereka menyukai hasil kebudayaan material dari masyarakat Nusa Penida, sepeti hasil seni ukir, dan makanan khas daerah yang memiliki keindahan alam bawah laut tersebut.Pulau ini salah satu pulau di wilayah Provinsi Bali, yang terletak di tenggara Pulau Dewata, dikenal memiliki struktur tanah yang kering. Keadaan geografis  wilayah Nusa Penida tanahnya  mempunyai kondisi berbatu padat, berbukit-bukit dengan sungai yang tidak berair. Nusa Penida memiliki musim kemarau lebih panjang daripada musim penghujan. Permukaan tanah yang bergelombang, dan  keseluruhan daerahnya  merupakan bukit yang kering.  Kondisi ini membuat warganya memilih jagung dan ketela pohon sebagai bahan pangan pokok. Jagung adalah makanan pokok Nusa Penida karena hanya tanaman itulah masyaraakt Nusa Penida dapat menanamnya.

Jagung sendiri bagi kesehatan memiliki banyak manfaat sehingga tidak akan rugi bila Anda rutin mengonsumsinya setiap hari. Jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Selain rasanya yang lezat, jagung dapat dimasak dalam berbagai cara. Jagung dapat dibakar langsun  dengan bara api setelah matang dimakan langsung, atau memasukan biji-biji jagung sebagai hiasan nasi goreng. Selain itu, biji-biji jagung juga dapat ditumis dengan bawang merah dan cabai untuk membuat sajian tumis yang sehat. Hal terbaik dari biji jagung bukan hanya tentang rasanya yang menggugah selera, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan  tubuh. Berikut beberapa manfaat penting jagung bagi kesehatan, sebagaimana dilansir Boldsky.
Jagung mengandung serat sehingga bermanfaat besar bagi sistem pencernaan. Selain itu, jagung bisa mencegah sembelit, wasir, dan menurunkan risiko kanker usus besar, sumber mineral. Setiap butir kuning jagung mengandung banyak sekali ragam mineral, seperti magnesium, tembaga, besi, dan paling penting fosfor yang diperlukan untuk kesehatan tulang. Nutrisi ini tidak hanya mencegah tulang dari keretakan karena Anda bertambah tua, tapi juga meningkatkan fungsi normal ginjal Jagung kaya akan antioksidan yang membantu menjaga kulit tetap muda lebih lama. Terlepas dari konsumsi secara teratur, jagung dapat diaplikasikan sebagai minyak, karena jagung kaya asam linoleat. Pati jagung juga berguna menenangkan iritasi kulit dan ruam.
Masyarakat Nusa Penida mengolah jagung menjadi makanan yang sangat bergisi tinggi, dan tidak mengandung bahan-bahan yang bersifat racun, seperti mempergunakan zat adiktif atau penyedap berbahan kimia. Olahan makanan jagung itu, yang khas dari Nusa Penida bernama Ledok. Ledok pun menjadi makanan utama sehari-hari masyarakat Nusa Penida. Bentuknya  mirip seperti bubur  ditambah sayuran yang disirami bumbu pecel. Tetapi, kalau dicicipi, rasanya sungguh berbeda dengan pecel sebagai kuliner Jawa itu.
Ledok adalah sejenis bubur, namun bahan bakunya sama sekali tidak menggunakan beras. Ledok dibuat dengan menggunakan bahan baku utama jagung dan umbi ketela pohon, ditambah dengan bahan-bahan lainnya yang tersedia secara lokal seperti kacang panjang, kacang merah, dan kemangi. Kadang-kadang dicampur dengan ikan laut segar. Makanan ini diberi nama ledok karena selama proses pembuatannya, terutama pada tahap perebusan selalu dilakukan pengadukan, dalam bahasa daerah Bali disebut ngeledokin. Seperti diwartakan  oleh  Antara, ledok disiram dengan bumbu-bumbu yang terbuat dari cabai merah merah, cabai merah kecil. terasi, dan garam. Bumbu ini ditumbuk menjadi satu lalu dicampur dengan bahan lainnya. Saat pemasakan ledok  terus diaduk seperti bikin bubur. Setelah agak kecokelatan artinya ledok sudah matang dan siap di sajikan, ledok bisa juga ditambahi abon ikan. "Ledok ini sudah jadi menu keseharian di sini. Masyarakat biasa makan ledok setiap harinya," ujar Nyoman Astini, salah satu warga Nusa penida. Semua bahan baku yang digunakan dalam ledok, menurut dia, merupakan hasil pertanian dari masyarakat setempat. Itu sebabnya, masakan ini tidak menggunakan bahan baku beras sama sekali, berbeda dengan masakan pada umumnya.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan istrinya Ayu Pastika bahkan sempat menikmati ledok dalam beberapa kali kunjungannya ke Nusa Penida. "Makanan ini enak sekali, benar benar khas Nusa Penida," ujar Ayu Pastika.
Berdasarkan urain diatas maanfaat ledok sangat besar bagi kesehatan terlebihnya bahan pembuatan  ledok sangat sederhana. Akan tetapi masyarakat Nusa Penida belum  sepenuhnya mengetahui akan hal itu. Ledok sendiri dapat dikembangkan dan dipromosikan agar ledok menjadi makanan khas Nusa Penida. Perkembangan pariwisata memiliki manfaat tersendiri untuk mempromosikan “ledok sebagai makanan khas Nusa Penida, sekaligus debagai mengembangkan pertumbuhan ekonomi Nusa Penida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a
d
i
n
e
P
a
s
u
N
k
u
t
n
u
i
r
a
t
u
Y
u
t
u
P
i
N